Jumat, 30 Desember 2011

otobiografi kelompok

Nama Kelompok :
1. Ika Anastasia
2. Insi Nabihah
3. Maharini Usach
4. Naila Fitriah
5. Yola Endara
Kelas : 3IA09




Mereka sekelompok mahasiswa yang terdiri dari 5 orang. Awalnya hanya mencoba untuk melakukan sesuatu yang dapat menambah uang jajannya sehari-hari, namun ternyata hal tersebut membuat mereka senang melakukan pekerjaan yang mereka lakukan bersama. Mereka membuat sebuah usaha kue yang sampai saat ini berjalan dengan lancar. Usaha kue yang bernama ‘Chinysia Cake’ dirintis oleh lima orang mahasiswa yang berasal dari Universitas Gunadarma yaitu Maharini Usach, Yola Endara, Insi Nabihah, Ika Anastasia dan Naila Fitriah. Dalam membuat usaha kue ini, kelima orang tersebut memiliki bagiannya masing-masing. Memang sangat jauh berbeda dengan jurusan yang mereka ambil di Universitas Gunadarma, namun mereka dapat menuangkan beberapa ilmu yang mereka dapat di usaha kue ini, salah satunya adalah pada bagian pemasaran yang mengandalkan website.
Dimulai dari Maharini Usach yang senang membuat kue, dia memiliki bagian produksi dalam pembuatan kue. Maharini Usach adalah anak sulung dari dua bersaudara, mempunyai seorang adik laki-laki yang umurnya terpaut 3 tahun lebih muda. Sedari kecil dia bertempat tinggal di kota Depok. Pertama kali dia menempuh pindidikan formal di TK Pemuda bangsa di daerah Depok, setelah lulus TK dia melanjutkannya di SD yg sama pula yaitu SD Pemuda bangsa, kedua orang tuanya memasukan dia ke sekolah tersebut dikarenakan sekolah tersebut memiliki disiplin yang tinggi dan taraf pelajaran yang bagus. Selepas SD dia diterima di SMPN 4 Depok, selama di SMP dia menemui lingkungan yang sangat berbeda dari lingkungan SD-nya. Selama di SMP dia selalu menempati rangking posisi 10 besar dan selalu meningkat, sehingga ketika lulus dari SMP tersebut dapat diterima di SMAN 2 Depok. Pada saat di SMA Maharini Usach mulai aktif di ekstrakulikuler sekolah. Saat itu dia mengikuti ekstrakulikuler basket, di SMA ini lah dia mulai belajar untuk bersosialisasi dan belajar sebagai manusia yang aktif. Selapas SMA dia memasuki Universitas Gunadarma. Pada saat tingkat dua, yaitu semester tiga dia mengikuti organisasi HIMTI periode 2010-2011, saat itu dia menjabat sebagai anggota Humas. Di HIMTI dia belajar bagaimana berorganisasi dan bekerja dalam tim. Dan pada tingkat 3, semester 5 hingga sekarang, dia termasuk salah satu Asisten Laboratorium Fisika Dasar.
Kemudian Insi Nabihah yang menduduki bagian administrasi dalam usaha kue ini. Pada bagian administrasi, Insi Nabihah bertugas untuk melakukan pengaturan keuangan baik dalam pemasukan dan pengeluaran. Insi Nabihah lahir di Bogor pada tanggal 4 Januari 1992. Dia adalah anak keempat dari lima bersaudara. Memiliki tiga orang kakak perempuan dan satu adik laki-laki. Menempuh sekolah formal pertamanya di TK Raudlatul Athfal. Salah satu kegiatan yang dilakukannya adalah membawakan tari piring disaat perpisahan TK. Pada umur 6 tahun, melanjutkan ke Sekolah Dasar di SD Bojongsari 01. Dan ketika kelas 4 SD, Insi dan teman-teman membawakan salah satu tarian daerah yaitu ding ding badinding. Setelah itu, dia melanjutkan Sekolah Menengah Pertama swasta yang berbasis Islam di SMP Islam Parung. Di kelas 1 SMP dia mengikuti salah satu bidang ekstrakurikuler PMR (Palang Merah Remaja), mengikuti salah satu lomba PMR di SMP Negeri Depok dan berhasil mendapatkan juara 1 kelompok pada Pertolongan Pertama. Kemudian dia melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas yang juga swasta yaitu SMA Muhammadiyah 25 Pamulang. Di sekolah ini, tidak hanya pengetahuan umum yang dipelajari semakin mendalam, namun juga dalam bidang Olahraga, Seni, bela diri Tapak Suci yang wajib diikuti setiap siswa di SMA Muhammadiyah 25 Pamulang dan khususnya Agama Islam. Kemudian setelah selesai menyelesaikan SMA, Insi melanjutkan ke Perguruan Tinggi Swasta di Depok yaitu Universitas Gunadarma. Insi mengambil jurusan Teknik Informatika. Sekarang dia sedang menjalani kegiatan perkuliahan di Universitas Gunadarma dan sudah tingkat 3, semester 5. Dia tidak hanya menjalani kegiatan perkuliahan, namun dia juga menjadi salah satu petugas Monitoring Mahasiswa (Barcode) di Kampus.
Ika Anastasia berada di bagian purchasing, yang bertugas dalam pembelian ala-alat dan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam produksi usaha kue ini. Ika Anastasia adalah anak tunggal dari pasangan Maksum dan Enik Setyawati. Dia menempuh sekolah formal pertamanya di TK Baitul Salam, Sungai Bambu Jakarta. Pada saat itu, dia sering menjuarai berbagai macam perlombaan, seperti lomba tari, menggambar dan mewarnai. Kemudian dia melanjutkan ke SDN 03 Pagi Cakung Timur dan ke SMPN 234 Cakung Timur. Ketika itu, dia mengikuti kegiatan ekstrakurikuler PASKIBRA dan teater drama. Lulus SMP dia melanjutkan ke SMA Diponegoro 02 Cakung Timur dan sempat mengikuti OSIS menjabat sebagai bendahara dan kini dia sedang menjalani perkuliahan semester lima.
Naila fitriah lahir di Jakarta, 4 April 1991. Dia adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Naila memiliki pengalaman dibidang PASKIBRA, karena sejak SD ia sering menjadi petugas upacara, seperti pembaca UU dan petugas pengibar bendera. Naila juga memiliki pengalaman di dalam kepengurusan di sekolah, menjadi ketua kelas, dan bendahara. Karena orang tuanya lebih mengutamakan pendidikan agama, maka Naila disekolahkan di MTs Negeri 1 tahun 2003. Saat itu ia pernah menjadi bendahara OSIS. Masuk ke tahun 2006 dia melanjutkan ke SMAN 55 Jakarta, pada saat itu ia mengikuti ekstrakulikuler Fotografi karena naila sangat menyukainya. Kemudian dia melanjutkan kuliah di tempat yang sama dengan yang lainnya.
Yola Endara dilahirkan di Kabupaten Tulungagung tanggal 4 September 1991. Anak dari pasangan Lie Sze Nyan dan Wahyuni. Dia anak pertama dari 3 bersaudara, mempunyai 2 adik laki-laki dan 2 kakak tiri laki-laki. Umur 5 tahun dia disekolahkan di TK Bina Mulia Tebet Barat, dia masuk ke kelas nol besar. Saat TK dia senang sekali mengikuti kegiatan menari, dan dia pun pernah menjuarai lomba mewarnai. Umur 6 tahun dia melanjutkan ke pendidikan dasar, disekolahkan di Sekolah Dasar Negeri 20 Pagi Tebet Timur. Di sekolah dasar dia pernah menjuarai lomba mengarang. Setelah 6 tahun bersekolah di sekolah dasar dia melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi yaitu SMP. Dia diterima di SMP Negeri 73 Jakarta dengan peringkat 260. Di SMP, dia juga pernah berpartisipasi dalam lomba Majalah Dinding sekolah dan mendapat juara harapan 2. Lulus SMP dia melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 37 Jakarta, dan dia mengikuti ekstrakurikuler basket. Tahun 2009 lulus SMA dan melanjutkan ke Universitas Gunadarma dengan mengambil jurusan Teknik Informatika. Sekarang dia sudah semester lima dan di Gunadarma di juga ikut dalam organisasi barcode.
Naila Fitriah dan Yola Endara berada pada bagian pemasaran. Bagian pemasaran memiliki tugas dalam memasarkan kue yang telah mereka buat, baik pemasaran secara online ataupun offline. pemasaran secara online dilakukan dengan cara membuat website dan promosi melalui jejaring social dan pemasaran secara offline dilakukan dengan cara memasarkan melalui toko kue.

Power Of Communty

Bukan sepak bola namanya kalau jumlahnya enggak sebelas. Perlombaan perahu naga nggak akan bisa menang kalau nggak didayung oleh epuluh orang. Bayangkan, apa jadinya kalau permainan-permainan ini hanya dimainkan dua orang saja ? di inilah kekuatan sinergi diperlukan. Bersama-sama pastinya akan lebih kuat!
Kalau dalam pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam), kita mengenal tiga simbiosis menurut sifatnya, yakni simbiosis mutualisme,komensalisme dan parasitisme. Ketiga simbiosis itu nggak lepas dalam kehidupan kita. Tapi kalau boleh memilih, setiap orang pasti maunya berteman simbiosis mutualisme. Wajar, kenapa banyak memilih mutualisme. Yap, yang pasti sih kedua belah pihak nggak ada yang dirugikan alias bisa saling menguntungkan. Begitu juga dalam hidup berkomunitas.
Berangkat dari ketidaksengajaan, hal-hal yang sederhana dengan passion yang selaras membuat sebuah perkumpulan yang tadinya bukan apa-apa, sekarang bisa menjadi sesuatu alias komunitas yang sudah punya nama bahkan sangat eksis. Pada dasarnya ini bukan karena kekuatan seorang, tapi semangat bersama lah yang bikin komunitas itu bisa melakukan pergerakkan.
Dan satu lagi, keinginan untuk menjadi besar jadi salah satu pakem buat para komunitas ini. beberapa dari mereka pun mengaku, tujuan awal bikin komunitas itu sih bukan mengejar komersial. Soal cita-cita awal sih nggak muluk-muluk. Intinya ih, supaya orang lain tahu, ternyata komunitas itu ada dan punya anggota.
Lantas gimana caranya supaya bisa tahu komunitas itu? Apa aja sih yang harus dilakukan supaya komunitas kita bisa dikenal? Kalau kata pepatah sih, bersusah-susah dahulu, bersenang-senang kemudian. Buat jadi besar itu nggak gampang! That’s why, the power of community itu jadi pondasi buat melancarkan gerilya. Berkumpul demi satu tujuan, dan bisa mendapat pengakuan dari semua orang, siapa yang nggak seneng coba?! Pada dasarnya sih, gara-gara gerakan bersama ini, akhirnya kalian bisa berkembang. Let’s we flying together guys! Because we can’t live alone, that’s the community needs!

sumber : majalah HAI Indonesia